Agen Slot Live22 – Rencana Darurat akan dipersiapkan oleh Amerika Serikat untuk mengantisipasi apabila nantinya Pemimpin Korut yakni Kim Jong Un meninggal dunia.
Sebuah sumber mengatakan kepada Fox News, bahwa Intelijen AS melakukan pembahasan terkait nasib Korea Utara nantinya. Mengingat saat ini sang pemimpin dikabarkan sedang kritis setelah Operasi Kardiovaskular.
Menurut pemaparan dari Fox News, bahwa pemerintahan AS sedang menyusun rencana jika nantinya Kim Jong Un meninggal, tujuannya agar tidak ada kecemasan akibat kematiannya.
Beberapa pihak menggambarkan kemungkinan akan terjadi krisis kemanusiaan di Korea Utara. Yang nantinya akan mengakibatkan jutaan orang kelaparan disertai eksodus massal pengungsian dari Korea Utara ke China.
Sumber Intelijen mengatakan bahwa bagian dari perencanaan tersebut juga akan bergantung kepada intervensi China dalam membantu mengelola situasi dari dalam Korea Utara.
Daily NK, sebuah wadah Informasi online yang berbasis di Seoul, yang didalamnya terdapat banyak para pembelot dari Korea Utara. Telah membeberkan bahwa Kim Jong Un (36 tahun), sedang dalam masa pemulihan setelah selesai menjalankan operasi pada 12 April 2020 di sebuah villa daerah Resor di pantai timur.
Dalam laporan tersebut mengatakan bahwa Kim Jong Un terpaksa menjalan operasi setelah kesehatannya dinyatakan memburuk. Ini dikarenakan sang pemimpin adalah seorang perokok berat, mengalami obesitas, dan kelelahan dalam bekerja.
Akan tetapi saat ini kondisi Kim Jong Un masih belum jelas bagaimana detailnya. Ini tidak lepas karena Korea Utara sangat pintar dalam hal menutupi serta mendistorsi apa yang terjadi di lingkup wilayahnya.
Sumber dari Intelijen AS memberitahukan kepada CNN ada kekhawatiran jika kesehatan Kim Jong Un sedang memburuk. Padahal laporan tersebut belum tentu benar adanya.
Bahkan para pejabat Korea Selatan juga tidak meyakini laporan tersebut karena mereka juga tidak melihat adanya aktivitas yang tidak biasa di Wilayah Korea Utara.
Kantor Berita Korea Selatan Menyangkal Laporan Itu
“Kami belum mendapatkan informasi untuk dapat mengonfirmasi terkait rumor tentang masalah kesehatan Kim Jong Un yang sudah disampaikan oleh beberapa media,” papar juru bicara kepresidenan Korea Selatan Kang Min-seok.”
Spekulasi diperkuat setelah Kim Jong Un tidak menghadiri sebuah acara terpenting Korea Utara, yaitu hari ulang tahun sang kakek Kim II Sung. Dari sinilah memperkuat bahwa dia sedang dalam kondisi tidak sehat. mengingat dirinya selalu hadir apabila ada acara penting negara.
Kantor Berita Korea Utara mengatakan bahwa Kim Jong Un sempat memimpin pertemuan di tanggal 11 April yang melakukan pembahasan bagaimana mencegah virus Corona. Serta menjadikan saudara perempuannya sebagai anggota pengganti biro politik Partai Pekerja yang berkuasa.
Media juga melaporkan bahwa Kim Jong Un juga ada mengirimkan salam kepada Presiden Suriah Bashar al Assad serta Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel. Lalu ucapan selamat ulang tahun kepada dua pejabat tinggi Korea Utara.
Dilain pihak, sumber lain mengatakan kepada Fox News bahwa Gedung Putih sudah mendapatkan laporan terkait kesehatan Kim Jong Un, tetapi tidak disertain dengan laporan lengkap terkait kondisinya saat ini.
Sumber lain juga melaporkan bahwa dari pertemuan terakhir Kim Jong Un dengan Donald Trump. Beberapa orang yang berada disana melihat Kim Jong Un bernapas sangat berat, mengingat dirinya masih tergolong muda.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O’Brien mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa saat ini pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan Kim Jong Un.
Rencana Darurat Amerika Serikat
“Kami terus menindak lanjuti laporan yang ada dengan sangat cermat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup. Tidak ada kebebasan PERS di sana. Mereka sangat berhati hati terhadap informasi yang mereka berikan ke publik, apalgi terkait kesehatan sang pemimpin,” lanjut O’Brien.
“Dunia harus mengetahui bahwa AS memiliki badan intelijen yang hebat. Diantaranya Presiden, Wakil Presiden, Menlu Pompeo, Menhan Esper, serta Jenderal Milley. Kita memiliki banyak menara pengawal selama krisis Pandemi Virus Corona.
Tidak lain memastikan Amerika Serikat tetap aman baik itu dari ancaman virus atau musuh di luar negeri. Kami akan terus mengawasi Korea Utara seperti halnya kami mengawasi belahan dunia lain.”
Pastinya belum dapat diketahui dengan jelas apa nantinya yang akan terjadi apabila Kim Jong Un diharuskan absen. Baik karena masalah kesehatan ataupun meninggal dunia.
Korea Utara sendiri pun juga belum mengetahui siapa yang nantinya dianggap berpotensi untuk menggantikan Kim Jong Un. Beberapa pihak meyakini bahwa saudara perempuannya, yakni Kim Yo Jong, yang pantas menggantikannya sebagai pemimpin.
Sepertinya Korea Utara nantinya akan berada dalam pemerintahan dari para pemimpin beberapa elit partai yang sangat berkuasa. Jadi kurang lebih akan seperti Uni Soviet pasca Stalin.
Baca Juga : Trump Sindir WHO Terkait Meningkatnya Jumlah Pasien Corona Meninggal Di AS