Pojok Artikel – Gempa bumi 6,4 SR terjadi pada Rabu 7 Desember 2016 sekitar pukul 05.03 WIB di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Gempa bumi kali ini telah menewaskan sekitar 92 orang, 73 luka berat, 122 luka ringan dan merobohkan tempat ibadah dan ruko.
Korban Jiwa kemungkinan akan terus bertambah karena masih ada beberapa tempat yang belum bisa untuk di jangkau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan keterangan bahwa gempa kali ini dikarenakan pusat gempa tergolong dangkal.
Hanya 18 kilometer yang membuat mekanisme sesar bergeser dari perairan elat Malaka dan masuk ke daratan Aceh hingga mendekati Takengon sehingga goncangan menjadi terasa kuat di permukaan.
Goncangan kuat itu yang mengakibatkan kerusakan dan banyak korban.
Pojok Artikel – Seorang Arsitek Nangis Di Depan Ahok
Daerah Pidie Jaya adalah merupakan daerah yang sangat rawan terhadap gempa dan berada di jalur gempa zona sesar samalanga sipopo yang berada di darat.
Daratan Aceh di lintasi oleh patahan Sumatera yang terbagi menjadi beberapa segmen besar, yaitu Aceh, Simeuleum, dan Tripa.
Segmen Tripa pernah dilanda gempa berkekuatan M 7,3 pada tahun 1936, merusak kota Banda Aceh.
Segmen Simeuleum pernah memicu gempa yang merusak pada tahun 1964 dengan kekuatan M 6,5.
Dalam keterangan wartawan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh melaporkan gempa dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.
Hingga pukul 10.00 WIB, terjadi lagi 11 kali gempa susulan. Namun, intensitas gempa susulan semakin menurun.
Gempa susulan terbesar bermagnitud M 4,8.
Berkaitan dengan gempa susulan yang terjadi, BMKG memberitahukan kepada warga-warga untuk selalu waspada takut terjadi lagi gempa susulan.