Agen Bola – Serie A memiliki dua sosok pelatih intrik yang di nanti-nantikan publik musim depan. Antonio Conte dan Maurizio Sarri menjadikan presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis merasa sulit di prediksi.
Dari yang di ketahui Antonio Conte baru saja di rekrut sebagai pelatih Inter Milan megantikan Spalletti. Maurizio Sarri juga di percaya sebagai suksesor Massimiliano Allegri sang juara bertahan Juventus.
Mengingat keduanya memiliki sejarah yang sama-sama pernah melatih di Chelsea. Conte dan Sarri juga sama halnya membawa satu trofi ke Stamford Bridge, meski begitu kritikan menjadikan alasan mengakhiri masa kepelatihan mereka berdua.
Baca Juga : Frenkie De Jong Tidak Mau Di Bandingkan Dengan Legenda Barcelona
Sejarah Baru Dari Sang Peracik Strategi
Kedua peracik strategi tersebut tidak dapat di remehkan, keduannya lebih mengandalkan strategi dari pada kemampuan pemain. Penerapan “Grinta” ala Conte telah di uji saat ia menukangi Juventus. Sementara skema “Sarriball” mirip dengan Josep Guardiola dan Barcelona yakni “Tiki–Taka“.
Sejarah baru dari keduannya telah di nantikan, tidak terkecuali oleh De Laurentiss yang tidak ada hubungannya dengan Juventus maupun Inter Milan. Pria berumur 70 tahun tersebut telah menyaksikan Serie A selama hidupnya seperti menonton drama utama film kesukaanya.
“Ini seperti sebuah film yang belum tidak di ketahui naskahnya. Ini akan tertulis sebagaimana bangkitnya perjalanan baru Serie A,” tutur De Laurentiis sembari tersenyum kepada Corriere dello Sport.
Baca Juga : Media Resmi Juventus Tepis Isu, Paulo Dybala Bertahan Di Juventus
Ketertarikan Dunia Pada Serie A
Sebelumnya Liga Italia sangatlah redup, bisa di bilang tidak terlalu tertarik. Sejak kedatangan Cristiano Ronaldo ke Serie A, peningkatan penonton kian naik ribuan persen. Saat ini Serie A kedatangan sosok Conte dan Sarri adalah hal yang menarik. Ada banyak investor dari luar Italia yang siap menggelontorkan dana untuk menghadirkan tayangan berkualitas.
Keterpurukan Serie A berdampak pada seluruh klub Italia. Tidak hanya itu saja banyak klub yang menjual saham hingga berganti kepemilikan kepada orang lain di luar Italia. Dengan ketertarikan dunia pada Serie A, maka akan meningkatkan keuangan setiap klub. Seperti saat Ronaldo datang ke Serie A, seluruh dunia kembali membuka mata lagi dan mengangkat liga Italia sebagai tontonan menarik.
Sebelumnya AC Milan sendiri telah berganti kepemilikan sebanyak dua kali setelah rezim Silvio Berlusconi berakhir pada tahun 2017 lalu. Inter Milan pun demikian pada tahun 2013, di mana Massimo Moratti melepas saham mayoritasnya kepada Erick Thohir.
Kini Milan sedang dinaungi oleh Elliott Management dan Inter Milan dikuasai Suning Group. Ada juga AS Roma yang dipimpin pengusaha asal Amerika Serikat, James Pallotta. Tapi De Laurentiis percaya klub Serie A akan lebih baik jika dipegang oleh keluarga berpengaruh Italia.
Baca Juga : PSG Dan Barcelona Mundur, Tidak Ada Peluang Mendapatkan De Ligt